27/10/2010 18:37
Yogyakarta: Berakhir sudah pengabdian Raden Ngabehi Suraksono atau Mbah Maridjan. Awan panas dari Gunung Merapi merenggut nyawanya dan juga puluhan warga Merapi lainnya. Kini, tak ada lagi penjaga atau juru kunci gunung yang dianggap sakral itu.Kehilangan tak hanya dirasakan keluarga dan kerabat dekat Mbah Maridjan. Keraton Yogyakarta yang menunjuk si Mbah sebagai abdi dalem untuk menjadi juru kunci Merapi pun mersakan hal yang sama.
Namun kesedihan tak boleh berlarut-larut. Bagi keraton, Merapi pun tak boleh berlama-lama tanpa penjaga. Karena itu, keraton pun akan segera menunjuk pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi yang baru.
Menurut pihak keraton, seperti dinyatakan Kanjeng Ratu Hemas, kematian Mbah Marijan di rumahnya di Desa Kinahrejo adalah bentuk kepatuhannya terhadap keraton Yogyakarta.
Meski begitu, orang awam pasti bertanya-tanya, mengapa sebuah gunung harus dijaga oleh manusia? Lalu, siapa yang cukup berani untuk menggantikan Mbah Maridjan?
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar