Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

Merapi Masih Erupsi, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang Dua Minggu


Rabu, 24/11/2010 17:54 WIB
Jakarta - Aktifitas Gunung Merapi cenderung masih tinggi selama dua hari terakhir membuat masa tanggap darurat yang semestinya berakhir hari ini, terpaksa diperpanjang hingga dua minggu ke depan. Badan geologi mencatat masih terjadi gempa vulkanik, gempa multiphase dan luncuran awan panas.

”Adanya ancaman banjir lahar dingin di beberapa desa juga memperpanjang masa tanggap darurat,” Kepala Sub Bidang Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana
Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Heri Prawoto kepada detikcom Rabu(24/11/2010) di Posko Penanganan Induk di Pendopo Bupati Magelang, Jl. Letjen Tukiyat, Magelang.

Menurutnya perpanjangan masa tanggap darurat dilakukan hingga 9 Desember mendatang. Hal ini didasarkan pada surat dari BPPTK yang menyatakan status Gunung Merapi masih awas sehingga radius aman minimal 10 km dari puncak Merapi.

"Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Senin (22/11), pukul 21.00 malam, kembali terjadi luncuran awan panas selama empat menit. Jarak
luncurnya sekitar mencapai dua kilometer ke arah selatan," terangnya. 

Zona rawan bencana masih tetap dipertahankan seperti sebelumnya, yaitu untuk wilayah Sleman 15 kilometer dari puncak untuk daerah di sebelah timur kali Boyong, dan 10 kilometer untuk yang di sebelah baratnya. Kabupaten Magelang dan Klaten, zona rawan tetap 10 kilometer dari puncak. Untuk Boyolali, zona rawan sekitar lima kilometer dari puncak.

”Meskipun intensitas erupsi menurun, tetapi masih ada aktivitas dan erupsi yang
sewaktu-waktu ada luncuran awan panas,” kata Kepala PVMBG, Surono melalui surat yang dikirimkan ke Kabupaten Magelang.

Dalam surat itu juga dijelaskan kubah baru erupsi 2010 sudah mulai terbentuk dan terlihat dari pos pemantauan di Deles, Klaten, Jawa Tengah. Meskipun teori erupsi 2006, jika terbentuk kubah baru maka erupsi akan berhenti. Namun kubah lava baru itu belum stabil sehingga masih ada kemungkinan ambrol lagi jika ada tekanan magma dari dalam perut gunung.

”Kubah lava baru itu baru kami temukan pada Senin kemarin, dipastikan masih labil,” tegas Surono.

PVMBG juga belum bisa memastikan apakah saat ini Merapi sudah memasuki fase akhir erupsi. Yang pasti, tren aktivitas dan intensitas erupsi berangsur, menurun meski proses erupsi masih berlangsung. "Masih dalam pengamatan," imbuhnya.
 sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!