10 November 2010 00:19 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berencana membuka layanan perbankan bergerak (mobile) di tempat pengungsian korban bencana Gunung Merapi. Pembukaan layanan tersebut ditujukan bagi nasabah korban bencana yang membutuhkan uang untuk membeli keperluan sehari-harinya.
Hal tersebut diungkapkan Corporate Secretary BRI Muhamad Ali di Jakarta, Selasa (9/11). "Kami akan buka bank di tempat pengungsian, buka unit yang mobile. Unit ini bisa digunakan korban yang membutuhkan uang untuk membeli pulsa, rokok. Ini akan segera dibuka," ungkapnya.
Para nasabah korban bencana tinggal menunjukkan kartu tanda pengenal (KTP) untuk mendapatkan layanan BRI. Mereka tidak perlu membawa buku tabungan atau kartu tabungan karena pasti sudah tidak terbawa ke tempat pengungsian.
Sampai 6 November lalu, BRI sudah menyalurkan bantuan senilai Rp264,5 juta untuk korban bencana Gunung Merapi melalui kantor pusat BRI, kantor wilayah Yogyakarta, kantor cabang Klaten, dan kantor cabang Sleman. "Bantuan berupa pangan, selimut, masker, peralatan mandi, alat tulis kantor, dan air minum telah disalurkan," kata Ali.
Akibat bencana Gunung Merapi, sebanyak 22 unit kerja BRI tutup, terdiri dari 21 kantor unit dan satu teras yang tersebar di Magelang, Sleman, Boyolali, Klaten, dan Muntilan. Di luar 22 unit kerja yang berada di zona bahaya tersebut, BRI tetap mengoperasikan unit kerjanya walaupun terkena dampak bencana Gunung Merapi, seperti abu vulkanik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar