01 November 2010, 04:29:17
Bencana Merapi menjadi pelajaran bagi bangsa ini agar tidak berlebihan menggunakan irasionalitas sebagai dasar untuk mengambil keputusan apalagi yang berkaitan dengan bencana.
Ini yang dikatakan ROMO SINDHUNATA budayawan yang juga kurator Bentara Budaya Yogyakarta. Saat ditemui suarasurabaya.net di kawasan kecamatan pakem, pemimpin redaksi Majalah Basis ini mengatakan kearifan lokal memang punya tempat dalam tatanan budaya kita. Tapi seharusnya yang berkaitan dengan nyawa manusia, janganlah pertimbangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara rasional, dijadikan satu-satunya pegangan.
Dalam bagian lain, dia juga mengkritik hiruk pikuk bantuan yang datang dengan berbagai jargon komersialisme. "Membantu sesama dalam kesusahan seharusnya bisa menyingkirkan tendensi lain, lebih empati, dan menempatkan korban sebagai subyek, bukan menempatkannya sebagai peluang untuk dapat keuntungan lain," kata dia.
Dikatakan juga oleh ROMO SINDHUNATA, musibah Merapi bisa jadi inspirasi, mengubah ketakutan kolektif atas datangnya bencana menjadi energi untuk berbuat sesuatu. "Meski kecil, ini bisa jadi energi buat kita untuk membantu sesama yang ada di sekitar kita, dengan ikhlas," pungkasnya.
sumber
Submit Express Inc.SEO Services & Tools
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Yogyakarta: Memasuki 2011, fase erupsi Gunung Merapi berakhir. Seismograf di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunung...
-
MAGELANG -Mobil mini bus yang membawa rombongan wisatawan Gunung Merapi jatuh ke jurang sedalam tiga meter, Selasa (28/12) sore, mengakiba...
-
Surabaya - Aktivitas vulkanik Gunung Bromo sudah mulai mengganggu penerbangan. Abu dan pasir yang keluar dari dalam gunung tersebu...
-
Surabaya - BMKG Juanda memprediksi kemungkinan kecil abu Gunung Bromo bisa sampai di Surabaya dan Sidoarjo. Pasalnya, keting...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar