Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

Ratusan Warga Tak Hiraukan Status "Awas" Merapi

Status ”Awas” Gunung Merapi yang belum dicabut tak menyurutkan ratusan warga yang ingin melihat langsung gunung untuk mengisi libur akhir pekan.
Buktinya, Minggu (31/10) ratusan ”wisatawan” bencana nekat naik ke desa di kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Kemalang. "Kami datang hanya ingin melihat puncaknya," ungkap Tri, warga Jl Sukowati, Sragen, Minggu (31/10) saat ditemui di lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
Tri datang bersama keluarga dan tetangganya dengan sepeda motor. Mereka memotret puncak Gunung Merapi meski cuaca berkabut. Selain rombongan Tri, dari pantauan puluhan sepeda motor secara bergerombol atau sendiri datang silih berganti.
Tidak hanya itu, mobil-mobil plat luar Klaten berdatangan dengan membawa teman dan keluarga. Bahkan mereka seperti tidak peduli status gunung, ada yang naik sampai di taman wisata Deles Indah yang jaraknya hanya sekitar empat kilometer dari puncak. Tidak hanya itu, rombongan bikers dalam jumlah besar dengan bangga naik ke puncak tanpa pengawalan.
Tri mengatakan, setelah melihat televisi dia merasa penasaran sehingga datang langsung menyaksikan gunung itu. Dia mengaku tidak mengetahui dan memahami status gunung yang masih ”Awas”. Aparat keamanan dan warga dusun tak bisa berbuat banyak. Imbauan mereka tidak ada yang menggubris, padahal jika gunung bergejolak akan sulit dievakuasi karena jumlahnya banyak.
Kades Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Suroso mengatakan tidak habis pikir dengan kenekatan warga luar daerah. Desa sebenarnya sudah melarang warga lain masuk tanpa alasan yang jelas. Apalagi sekadar untuk berwisata. "Dalam waktu secepatnya jalan terpaksa akan kami tutup," jelasnya.
Nekat Diterobos Alasan penutupan, lanjut Suroso, karena selain berbahaya bagi nyawa wisatawan sendiri juga akan merepotkan warga desa. Sebab rumah-rumah warga dalam kondisi kosong ditinggalkan penghuninya dengan harta benda dan hewan ternak di dalamnya. Desa sendiri sudah menutup mulai portal pintu masuk kawasan Deles tetapi banyak yang menerobos.
Menurut Indra, salah satu tim evakuasi keberadaan wisatawan dadakan itu meresahkan semua pihak. Apabila tidak dicegah, mereka bisa menjadi korban atau menghalangi evakuasi warga. "Aparat harus tegas menyikapi persoalan itu," katanya. Sebab jika tidak semakin hari akan semakin banyak yang datang tanpa peduli bahaya yang dihadapi.
Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santosa melalui Kapolsek Kemalang AKP Agung Raharjo mengatakan, sejak status ”Awas”, aparat sudah meminta tiga desa di kawasan puncak dikosongkan bagi warga yang tidak berkepentingan. "Kami setiap saat sudah mengimbau dan melarang tetapi tidak ditanggapi," ungkapnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat pelarangan bagi warga luar akan diperketat sebab kondisi gunung masih sangat berbahaya.
sumber

Search Engine Submit Express Inc.SEO Services & Tools

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!