26/10/2010 13:01
Liputan6.com, Magelang: Hujan abu tipis terjadi di kawasan barat Gunung Merapi, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (26/10). "Kemarin siang saya juga lihat hujan abu, waktu mencari rumput di Hutan Deles," kata Suwi (40 tahun), warga Dusun Braman, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun.
Menurut Suwi, dirinya merasa biasa saja menghadapi hujan abu ketika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Merapi yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Ia mengaku mengetahui secara baik ciri-ciri abu yang berasal dari gunung berapi setinggi sekitar 2.965 meter dari permukaan air laut itu.
Biasanya, hujan abu cukup tebal terjadi jika Merapi menyemburkan awan panas. Ia mengaku, sejak beberapa hari terakhir mendengar suara guguran material yang diduga turun dari puncak gunung itu. Tetapi, hingga saat ini dirinya belum melihat semburan awan panas dari gunung tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yulianto, mengatakan, belum terjadi semburan awan panas dari Merapi. Sekitar pukul 04.30 WIB dari Desa Kalibening, yang berjarak sekitar delapan kilometer dari puncak gunung itu, terdengar suara guguran material. Sejumlah warga desa masih melakukan aktivitas seperti biasa.
Anak-anak masih berangkat ke sekolah, sedangkan orang dewasa mencari rumput serta kayu bakar, menggarap tanaman sayuran dan padi di sawah atau ladangnya, kemudian ke pasar setempat untuk menjual hasil bumi.(ANT/YUS)
sumber
Menurut Suwi, dirinya merasa biasa saja menghadapi hujan abu ketika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Merapi yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Ia mengaku mengetahui secara baik ciri-ciri abu yang berasal dari gunung berapi setinggi sekitar 2.965 meter dari permukaan air laut itu.
Biasanya, hujan abu cukup tebal terjadi jika Merapi menyemburkan awan panas. Ia mengaku, sejak beberapa hari terakhir mendengar suara guguran material yang diduga turun dari puncak gunung itu. Tetapi, hingga saat ini dirinya belum melihat semburan awan panas dari gunung tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yulianto, mengatakan, belum terjadi semburan awan panas dari Merapi. Sekitar pukul 04.30 WIB dari Desa Kalibening, yang berjarak sekitar delapan kilometer dari puncak gunung itu, terdengar suara guguran material. Sejumlah warga desa masih melakukan aktivitas seperti biasa.
Anak-anak masih berangkat ke sekolah, sedangkan orang dewasa mencari rumput serta kayu bakar, menggarap tanaman sayuran dan padi di sawah atau ladangnya, kemudian ke pasar setempat untuk menjual hasil bumi.(ANT/YUS)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar