26/10/2010 15:13
Liputan6.com, Yogyakarta: Meski status Gunung Merapi sudah naik menjadi awas, namun bunker-bunker yang sejatinya dibangun untuk tempat persembunyian jika sewaktu-waktu Merapi meletus, justru tidak terawat bahkan terkunci gembok. Demikian pantauan SCTV, Selasa (26/10).Di kawasan Kaliurang, Sleman, salah satu bunker justru dikunci dengan gembok. Kondisi ini tentu dapat menyulitkan untuk menyelamatkan diri, jika Merapi
tiba-tiba menyemburkan awan panasnya.
Lain hal di bunker Kaliadem, Cangkringan, bunker yang pernah menjadi saksi erupsi Merapi tahun 2006 ini terlihat tidak terurus. Di dalam bungker tempat
persembunyian ini, dua relawan tewas terjebak saat merapi meletuskan lahar panasnya.
Empat tahun berlalu, bunker maut ini ternyata masih menyisakan kisah kekuatan alam yang maha dasyat. Seperti muntahan sisa material vulkanik yang memenuhi seluruh lantai tanpa penerangan ini. Sejak peristiwa itu, bunker ini memang sudah tidak pernah direnovasi.
Untuk mengantisipasi muntahan disekitar merapi, pemerintah telah menyediakan empat bunker disekitar merapi yaitu di Kaliurang, Kaliadem, di pos Babadan, Magelang, dan Pos Jrakah, Boyolali, Jawa Tengah. Sayang, meski Merapi kerap erupsi setiap empat atau lima tahun sekali, perawatan terhadap bunker tak pernah dilakukan. (APY/YUS)
sumber

Tidak ada komentar:
Posting Komentar