Walhi: Kerugian Akibat Erupsi Merapi Rp72 Miliar

JAKARTA - Aktivitas warga lereng Gunung Merapi pascameletusnya gunung teraktif di dunia tersebut beberapa waktu lalu hingga kini masih belum normal.

Akibat letusan tersebut banyak kerugian yang didera warga Lereng Merapi, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memperkirakan kerugian investasi pertanian akibat erupsi Merapi mencapai Rp24,6 miliar.

"Jika dihitung dengan menggunakan patokan harga jual, kerugian mencapai Rp72 miliar," ungkap Direktur Desk Bencana Walhi Irhash Ahmadi dalam rilisnya kepada okezone, Senin (13/12/2010).

Menurutnya kerugian yang didera warga sebagian besar dari sektor hortikultura karena lebih dari 1.100 hektare tanaman di Selo, Cepogo, dan Kemusuk dalam kondisi rusak.

Upaya untuk melakukan pemulihan terus dilakukan tidak hanya oleh pemerintah tapi juga pihak swasta ataupun aktivis, Walhi bersama masyarakat korban erupsi Merapi mendeklarasi Pemulihan Ekonomi Pasca-Erupsi Merapi.

Menurut Direktur Walhi Jawa Tengah Arif Zayyin gerakan ini sebagai upaya percepatan pemulihan psikososial warga. “Jika berlama-lama dan masih mengharapkan bantuan maka kondisi terpulihkannya aset warga semakin lama,” kata Zayyin.

Dengan adanya gerakan ini, tambahnya, diharapkan dapat kembali mengolah sumber penghidupan warga.  "Dapat menutup kebolongan pemerintah yang nyata selalu lambat merespons kebutuhan mendesak warga," sambungnya.

Bertempat di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali yang berjarak empat kilo meter dari puncak Merapi. Deklarasi ini ditandai dengan pembagian bibit tanaman secara simbolik yang diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Berry Nahdian Forqan. Sekaligus berdirinya Forum Pemulihan Pasca-Erupsi Merapi.

sumber