YOGYAKARTA (Suara Karya): Palang Merah Indonesia (PMI) akan mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 1 juta liter per hari bagi warga lereng Merapi, termasuk pembersihan lingkungan bagi masyarakat sekitar.
Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, pengadaan air bersih dan sanitasi sangat diperlukan bagi korban Merapi, mengingat minimnya ketersediaan air bersih karena rusaknya sumber air akibat letusan Merapi. "Sejak awal bencana Merapi, PMI sudah membantu penyaluran air bersih sebanyak 200 ribu liter per hari. Mulai hari ini akan kami tingkatkan menjadi 1 juta liter per hari," kata Kalla pada acara Partisipasi PMI dalam Pemulihan Dini Bencana Merapi di Bangsal Kepatihan kompleks Pemprov DIY, Sabtu (11/12). Dalam kesempatan itu, PMI juga memberi bantuan 34 unit kendaraan tanki air, 9 alat produksi air dan 25 pompa air penguras sumur (well spraying) yang diperuntukkan bagi warga lereng Merapi. Berbagai alat bantuan tersebut, dipergunakan untuk membantu masyarakat lereng Merapi yang desanya rusak akibat diterjang awan panas dan material vulkanik, akibat erupsi Merapi beberapa pekan lalu. Menurut Kalla, sebenarnya pelayanan air dan sanitasi oleh PMI telah dijalankan sejak awal Desember hingga tiga bulan ke depan. Pelayanan tersebut akan menjangkau 4 kabupaten, selain Sleman, juga Klaten, Boyolali dan Magelang. "Air bersih merupakan kebutuhan utama. Kalau baju misalnya, bisa ditunda dan rumah bisa bertahap. Namun air itu kebutuhan mendesak yang memang harus segera kita adakan," katanya. Karena itu, pengadaan air bersih dinilai lebih cepat lebih baik. Pada kesempatan ini, PMI juga memberikan bantuan sebanyak 10 ribu drum untuk tandon air. Setiap kepala keluarga (KK) akan mendapatkan bantuan satu drum yang berisi 320 liter air. Satu drum air tersebut, diperkirakan bisa digunakan selama tiga hingga empat hari ke depan. Sehingga setiap tiga hari sekali akan ada mobil tangki air yang mengisi drum-drum tersebut. PMI juga memberikan bantuan sebanyak 34 unit kendaraan tangki air, sembilan alat produksi air, dan 25 pompa air penguras sumur (well spraying). Atas partipasi PMI ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku sangat puas dengan peran yang dilakukan PMI selama ini. Karena tanpa diminta sudah mengerti apa yang harus dilakukan, sehingga warga merasa terbantu. "Saya puas, bukan karena ketua umumnya Pak Jusuf Kalla, tetapi karena tanpa saya minta, PMI tahu apa yang saya butuhkan," ucap Sultan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar