Aktivitas vulkanik Gunung Bromo didusun Cemara Lawang, desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur.
Lumajang - Sambungan aliran listrik 30 ribu pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Lumajang terganggu. Penyebabnya, antara lain karena abu vulkanik Gunung Bromo yang meletus beberapa waktu lalu.
Gangguan itu, kata Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Lumajang Mashuri, juga karena angin kencang disertai hujan yang melanda beberapa bagian wilayah Kabupaten Lumajang.
Sejak kemarin malam hingga siang hari ini angin kencang hampir merata melanda Kabupaten Lumajang. “Anginnya berembus setengah ekstrem kalau boleh saya menilai. Ditambah lagi dengan abu vulkanik Gunung Bromo yang sesekali disertai hujan mengakibatkan gangguan pada jaringan kabel listrik,” kata Mashuri kepada Tempo, Rabu (15/12).
Mashuri menyatakan, abu vulkanik itu mempengaruhi peralatan termasuk isolator dan titik sambungan. Abu vulkanik ini, kata Mashuri, sangat tebal menempel di isolator. “Ketika terkena air hujan maka akan menjadi lumpur dan mengalir ke titik sambungan dan piranti isolator hingga menimbulkan flash over,” katanya.
Hal ini, lanjut dia menimbulkan hubungan arus pendek sesaat hingga menyebabkan listrik padam. Namun, lanjut Mashuri, listrik padam ini tidak terlalu lama. “Tiba-tiba kemudian listrik hidup kembali,” katanya.
Sementara itu, untuk flash over permanen sering kali karena kabel listrik putus terkena pohon tumbang atau dahan yang patah. “Kalau seperti ini menyebabkan padam permanen,” katanya.
Mashuri belum bisa memastikan sampai kapan hal ini akan terjadi. “Bergantung pada cuaca nanti. Sampai saat ini, angin masih setengah ekstrem,” kata Mashuri. Dia berharap, cuaca bisa kembali tenang.
Sejak angin bertiup kencang Selasa malam, dari delapan penyulang yang ada di kabupaten Lumajang, gangguan terjadi di tiga penyulang hingga menyebabkan listrik padam. Ketiga penyulang itu antara lain Penyulang Keting, Jatiroto dan PB Sudirman.
Setiap penyulang ini menaungi antara 8 ribu hingga 10 ribu pelanggan. Sedangkan tiga penyulang ini menaungi sekitar 30 ribu pelanggan. “Penyulang Keting itu 8 ribu pelanggan. Yang paling banyak adalah penyulang PB Sudirman,” katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, sejak kemarin malam beberapa kali secara mendadak listrik padam dan tiba-tiba hidup kembali. Informasi yang dihimpun Tempo, hal ini terjadi di Perumahan Sukodono serta Jalan Bromo.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Rochani mengatakan, sejak kemarin hingga hari ini, angin memang bertiup kencang. “Tapi menjelang sore ini sudah mulai mereda,” kata Rochani melalui sambungan telepon sore ini.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Selain banjir lahar dingin , kawasan lereng Gunung Merapi juga diguyur hujan es , Kamis ( 20/1) . Jalan raya Magelang – Yogyakarta ditut...
-
Jumat, 26 November 2010 18:28 WIB Probolinggo: Aktivitas Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) sekitar pukul 17.40 Wakt...
-
24/11/2010 23:52 Sleman : Warga Dusun Babadan, Girikerto Turi, Sleman, Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih pascaerupsi Gunung Mer...
-
Sleman: Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas pada pukul 18:13 WIB petang tadi, Kamis (28/10). Hembusan awan panas atau wedus gemb...
-
Kamis, 18 November 2010 | 21:58 WIB Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo TE...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar