Sultan tidak Mau Berikan Jaminan Hidup Pengungsi Merapi
Sabtu, 27 November 2010 18:11 WIB
YOGYAKARTA--MICOM: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X lebih memilih untuk memberikan kegiatan ekonomi yang produktif bagi para korban letusan Merapi daripada memberikan uang jatah hidup yang hanya Rp5.000.
Menurut Sultan, dana untuk menggerakkan perekonomian di daerah tersebut memang sudah tersedia. Para korban nantinya akan dibimbing dalam proyek padat karya yang dapat menghasilkan uang, seperti pembuatan rumah hunian sementara hingga kegiatan di lingkungannya mendatang.
Dengan langkah itu, pengungsi tidak semata-mata mendapatkan uang, tetapi melakukan sesuatu untuk berusaha. Cara tersebut dianggap lebih menghargai dan bisa memberikan semangat bangkit bagi para korban bencana.
Sebelumnya, warga Yogyakarta korban letusan Merapi ini meminta jatah hidup sebesar Rp5.000 per orang setiap hari selama 10 hari.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Selain banjir lahar dingin , kawasan lereng Gunung Merapi juga diguyur hujan es , Kamis ( 20/1) . Jalan raya Magelang – Yogyakarta ditut...
-
Jumat, 26 November 2010 18:28 WIB Probolinggo: Aktivitas Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) sekitar pukul 17.40 Wakt...
-
24/11/2010 23:52 Sleman : Warga Dusun Babadan, Girikerto Turi, Sleman, Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih pascaerupsi Gunung Mer...
-
Sleman: Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas pada pukul 18:13 WIB petang tadi, Kamis (28/10). Hembusan awan panas atau wedus gemb...
-
Kamis, 18 November 2010 | 21:58 WIB Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo TE...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar