Sleman - Awan panas (wedhus gembel) dengan kekuatan lebih besar dibanding letusan 26 Oktober dimuntahkan Gunung Merapi menjelang pukul 06.00 WIB. Situasi yang semakin tidak kondusif ini mengharuskan posko pengungsian di Umbulharjo dikosongkan.
Pantauan detikcom di posko Umbulharjo, Sleman, DIY, Kamis (4/11/2010), sisa pengungsi yang berjumlah 200 orang masih mencoba bertahan di tenda tersebut.
Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, ratusan pengungsi ini dievakuasi menuju panti sosial milik Dinas Sosial yang berada di Dusun Banjarejo, Desa Bimomarsani, Kecamatan Ngemplak, Sleman.
"Warga di sini mulai tidak nyaman apalagi melihat kondisi Merapi yang semakin tidak kondusif," ujar salah satu petugas posko, Hendri, saat ditemui di posko pengungsian.
Sebelumnya posko Umbulharjo dihuni oleh ribuan pengungsi. Sebagian pengungsi telah dievakuasi sejak beberapa hari lalu secara bertahap menuju posko Wukirsari.
Ratusan pengungsi tersebut diangkut menggunakan dua buah truk tentara. Evakuasi warga dilakukan oleh petugas posko dibantu satuan dari Kopassus, Brimob, dan Kepolisian.
Tak hanya evakuasi pengungsi saja yang dilakukan petugas, dapur umum untuk para pengungsi juga telah diangkut. Bahkan para relawan juga tidak diperkenankan lagi tinggal di posko itu. Evakuasi berlangsung dengan tertib.
"Jadi akan kita kosongkan sementara, dan untungnya warga tidak panik jadi semua berjalan lancar," jelas Henri.
Tampak warga juga membawa barang-barang milik mereka seperti kasur dan pakaian. Posko panti sosial itu sendiri juga berada pada radius yang cukup aman dari puncak Merapi.
sumber



Tidak ada komentar:
Posting Komentar