Erupsi Gunung Merapi yang diikuti hujan abu dan material gunung menyebabkan aktivitas di Magelang dan sekitarnya lumpuh. Bahkan ribuan pohon pisang dan salak tumbang karena tertimbun abu dan pasir Gunung Merapi.
Pantauan detikcom di Magelang, Kamis (4/11/2010), beberapa perkantoran dan pertokoan memilih untuk tutup dan menghindari hujan abu. Material Merapi mulai mengarah ke Magelang sejak semalam.
Selain itu, di perkebunan salak dan pisang terlihat ribuan pohon pisang dan salak bertumbangan karena tertimbun pasir muntahan Merapi.
Jalan raya di sepanjang Kota Magelang juga terlihat tertutup abu Merapi. Karena hujan abu sudah berlangsung sejak malam hari, abu terlihat setebal 1 centimeter menutupi jalan.
Selain suasana lengang, terlihat beberapa petugas kepolisian dan relawan berjaga di sekitar kota. Warga yang tinggal sekitar 15 kilometer dari lereng Gunung Merapi diperkirakan mengungsi atas anjuran petugas untuk menghindari dampak erupsi.
Merapi kembali meletus sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, menyebut aktivitas erupsi Merapi pagi ini merupakan yang terbesar dari tanggal 26 Oktober 2010.
Awan panas yang dimuntahkan mencapai ketinggian 4.000 meter. Surono menetapkan jarak 15 kilometer dari puncak Merapi sebagai jarak toleransi aman.
Hujan abu tidak hanya dirasakan warga Magelang dan sekitarnya. Warga Tasikmalaya dan Ciamis juga terkena dampak hujan abu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar