Gempa Tremor Gunung Merapi Turun Drastis
Yogyakarta - Gunung Merapi akhir-akhir ini terus menunjukkan aktivitas yang menurun. Hal ini ditunjukkan dengan makin berkurangnya intensitas aktivitas merapi mulai dari aktivitas kegempaan hingga pengamatan secara visual.
Dari rilis yang dikeluar oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, tercatat tidak terjadi gempa tremor. Rilis ini berdasarkan hasil pengamatan Badan Geologi melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta hari ini, Senin (29/11/2010) pada pukul 00.00 – 18.00 WIB.
Meskipun secara kesimpulan merapi cenderung stabil, tapi sejak status Merapi ditingkatkan menjadi awas, gempa tremor ini selalu terjadi secara beruntun.
Gempa Tremor mulai menunjukkan penurunan pada hari minggu kemarin. Dari hasil pengamatan Badan Geologi pada pukul 00.00-24.00 WIB kemarin, total hanya terjadi 13 kali. Dan baru mulai hari inilah gempa tremor ‘absen’ dari catatan kegempaan yang dikeluarkan Badan Geologi.
Penurunan ini juga diikuti oleh aktivitas kegempaan yang lain, tercatat hari ini terjadi 41 gempa multiphase, 7 kali guguran material dari sebelumnya 11 kali, gempa tektonik 3 kali dari sebelumnya 6 kali, dan Tele masih tercatat 2 kali.
Dari hasil pengamatan visual Pukul 00.00-04.50 WIB pada umumnya cuaca berkabut, cuaca cerah terjadi mulai pukul 04.50-09.10 WIB. Saat cuaca cerah, asap sulfatara teramati berwarna putih tebal bertekanan lemah dengan tinggi 500 meter condong ke barat, barat daya hingga selatan.
Hujan teramati di pos Jrakah pada pukul 10.50-11.05 WIB dengan intensitas sedang (12 mm/jam). Hujan lebat (48 mm/jam) di pos Ngepos terjadi pukul 14.55-17.25 WIB.
CCTV Deles, merekam asap bertekanan lemah dengan tinggi 100 m condong ke Barat pada pukul 01.00 WIB. Pukul 01.49-01.58 WIB, merekam sinar api. CCTV Museum dan Deles merekam asap solfatara putih tebal bertekanan lemah dengan tinggi 150 m condong ke barat pada pukul 05.57-08.30 WIB.
Meskipun demikin hingga saat ini belum ada surat keterangan resmi terkait penurunan status Gunung Merapi.
"Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Maka status aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya langsung erupsi Gunung Merapi berupa awan panas dan ancaman tidak langsung berupa lahar," ungkap Surono dalam rilisnya.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Selain banjir lahar dingin , kawasan lereng Gunung Merapi juga diguyur hujan es , Kamis ( 20/1) . Jalan raya Magelang – Yogyakarta ditut...
-
Jumat, 26 November 2010 18:28 WIB Probolinggo: Aktivitas Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) sekitar pukul 17.40 Wakt...
-
24/11/2010 23:52 Sleman : Warga Dusun Babadan, Girikerto Turi, Sleman, Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih pascaerupsi Gunung Mer...
-
Sleman: Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas pada pukul 18:13 WIB petang tadi, Kamis (28/10). Hembusan awan panas atau wedus gemb...
-
Kamis, 18 November 2010 | 21:58 WIB Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo TE...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar