Saat Gunung Merapi meletus pada 26 Oktober, terbentuk kawah dengan diameter 200-an meter di puncak gunung. "Jadi kawah yang baru ini juga diperkirakan lebih besar hingga dua kali lipat," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM R. Sukhyar di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.
Perkiraan tadi memang belum dapat dipastikan secara detail, khususnya soal luas kawah dan morfologi puncak Gunung Merapi. Maklum, puncak gunung masih terus tertutup kabut sehingga menghambat pemantauan secara visual.
Saat ini fluktuasi aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi menurut data pengamatan instrumental seismograf di BPPTK. Jadi status awas untuk Merapi belum berubah dan daerah terdampak pun tak bergeser dari radius 20 kilometer. Berdasarkan pengamatan di lapangan, endapan awan panas bisa mencapai jarak 12 km di Kali Boyong, dengan ketebalan hingga 10 meter.
sumber



Tidak ada komentar:
Posting Komentar