Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

Merapi belum Keluarkan Magma

                                                                                         Rabu, 27 Oktober 2010 21:28 WIB JAKARTA--MICOM: Gunung Merapi belum mengeluarkan magma. Kubah lava baru juga tidak terbentuk, meskipun awan panas yang dikenal dengan istilah wedus gembel sudah keluar. Artinya, bahaya erupsi Gunung Merapi masih mengancam.

"Sampai sekarang status Awas masih kita pertahankan," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio, Rabu (27/10).

Letusan Gunung Merapi tahun ini sangat berbeda dengan letusan-letusan sebelumnya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap kali letusan dan dikeluarkan awan panas, selalu diikuti langsung dengan pembentukan kubah lava baru.

"Letusan awan panas pada erupsi Gunung Merapi tahun ini bersifat direct blast, atau menyembur dari dalam dengan gerakan mendatar," jelasnya.

Semburan awan panas Gunung Merapi itu berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu cukup lama. Dan semburan itu hanya mengeluarkan pasir dan debu. Tidak diikuti dengan guguran material vulkanik yang ada di puncak Merapi.

"Sekarang material di puncak Merapi masih utuh. Kalau ada aktivitas lagi dan material itu runtuh maka akan menjadi ancaman tersendiri," ungkap Subandrio.

Sampai saat ini BPPTK Yogyakarta masih terus memantau pembentukan kubah lava, sekaligus untuk mengetahui bagaimana posisi kubah lava itu.

Seandainya kemunculan kubah lava nantinya berada pada posisi yang tidak stabil, material di puncak Merapi yang volumenya mencapai 7,5 juta meter kubik bisa runtuh dan mengancam masyarakat lereng Merapi.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan saat ini ditetapkan status tanggap darurat Gunung Merapi. Status tanggap darurat akan dievaluasi selama dua minggu ke depan.

Jangka waktu itu dimungkinkan akan masih diperpanjang, tergantung kondisi Gunung Merapi. Untuk itu pihaknya akan terus berkomunikasi dengan BPPTK Yogyakarta.

"Selama tanggap darurat itu seluruh masyarakat di Kawasan Rawan Bencana III di Kabupaten Sleman harus berada di barak pengungsian," jelasnya. (OL-3)
sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!