
Yogyakarta - Gunung Merapi hingga saat ini menunjukkan aktivitas yang cenderung stabil, bahkan terus mengalami penurunan aktivitas vulkanik. Atas alasan itu status awas Merapi pun kemungkinan besar akan segera diturunkan.
"Masalah kapan status merapi akan mengalami penurunan menjadi Siaga, tinggal tunggu surat keputusan resmi saja dari kami," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana, Surono, kepada detikcom setelah acara Sarasehan yang bertajuk 'Sinergi Media dan Masyarakat dalam Pemulihan Daerah Bencana Letusan Gunung Merapi' di kampus UPN Veteran, Yogyakarta, Jl Ringroad Utara, Yogyakarta, Kamis (2/12/2010).
Pria yang akrab dipanggil Mbah Rono ini juga menambahkan bahwa semakin hari Merapi semakin menunjukkan keramahannya. Hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya aktivitas kegempaan yang terjadi di dalam tubuh gunung api tersebut.
"Aktivitas kegempaan juga terus berkurang, gempa tremor saja sudah tidak terjadi secara beruntun lagi, dan ini menjadi hal yang cukup positif," katanya.
Diperkirakan surat keputusan resmi yang akan dikeluarkan oleh Badan Geologi yang kemudian akan direkomendasikan ke berbagai insan pemerintah ini akan keluar dalam waktu dekat ini.
"Tunggu saja, dalam waktu beberapa hari ini akan ada surat resmi terkait penurunan status tersebut," ungkap Surono.
Terkait keputusan dalam menurunkan status Merapi, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana sebalumnya telah mengadakan peninjauan ulang terkait aktivitas Merapi.
"Tidak hanya sekedar menurunkan status saja, sebelumnya kami mesti memastikan dulu apakah sudah tidak ada aktivitas perut maghma yang signifikan atau tidak, baru kita putuskan hal itu," tuturnya.
Surono juga mengatakan bahwa walaupun merapi sudah tenang, masih ada bahaya sekunder berupa lahar dingin yang mengancam. Jadi masyarakat dianjurkan untuk tetap waspada.
"Merapi ini ibarat Cinema, meskipun sudah tenang tapi ceritanya akan masih berlanjut, dampak sekunder berupa lahar akan menjadi bahaya lain yang mengancam, jadi ya harus tetap waspada," ujar Mbah Rono.
Diperkirakan ancaman lahar dingin yang mengalir di seluruh sungai yang berhulu di puncak Merapi, baik dalam volume besar atau kecil akan terus terjadi hingga bulan Januari mendatang, dikarenakan curah hujan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya akan berakhir di awal tahun 2011 tersebut.
Kumpulblogger.com
sumber


Tidak ada komentar:
Posting Komentar