Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap aktivitas Gunung Merapi dapat segera turun intensitasnya. Namun jika hal itu tidak terjadi dan semakin parah, Kraton Yogyakarta siap menampung pengungsi.
"Nggak ada masalah silakan saja. Di alun-alun juga nggak masalah," tandas Sultan kepada wartawan seusai menghadiri doa bersama di Kraton Yogyakarta, Minggu (7/11/2010).
Sosok yang juga merupakan raja Kraton Yogyakarta ini mengakui bahwa bentuk desain kraton tidak dikhususkan untuk menampung pengungsi. Namun jika para pengungsi merasa perlu untuk bergeser ke selatan Sultan menyambutnya dengan tangan terbuka.
"Di sini memang tidak didesain untuk pengungsi. Tapi jika tidak nyaman dengan kondisi di utara ya silakan saja," terangnya.
Sultan juga mengharapkan para aparat yang berhubungan langsung dengan pengungsi untuk bersungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan. Untuk sejauh ini dia menilai penanganan sudah relatif baik.
"Kalau untuk penampungan saya tidak melihat ada masalah. Yang penting ada kemauan dari pemerintah daerah Kabupaten Sleman untuk memberikan rasa aman dan nyaman," ujarnya.
Posko pengungsian, lanjut Sultan, tidak perlu selalu berada di wilayah Sleman. Menurutnya posko yang ada di wilayah kota juga tidak masalah.
"Tidak perlu ada di wilayah Sleman. Karena kan semakin ke selatan, makanya sebagian di kota. Di fasilitas publik tidak masalah," tegas Sultan.
Aktifitas Gunung Merapi yang telah meletus pada 26 Oktober silam sampai saat ini belum juga menurun intensitasnya. Malahan gunung teraktif di Indonesia ini meletus dahsyat pada Jumat (5/11/201) dinihari yang letusannya lebih besar dari sebelumnya.
Sejumlah pengungsi yang sudah berada di pengungsian juga terkena imbasnya. Zona aman yang sebelumnya sejauh 15 Km dari titik puncak pun diperjauh menjadi 20 Km.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar