Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

Status Bencana Nasional Merapi Penting untuk Minimalkan Korban

Semburan awan panas Gunung Merapi telah memakan puluhan korban jiwa. Presiden SBY pun didesak untuk segera menetapkan status bencana nasional untuk Merapi. Status ini dinilai penting untuk meminimalkan korban.

"Statusnya harus bencana nasional agar pengerahan sumber daya nasional dan internasional bisa maksimal," kata Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad, kepada detikcom, Jumat (5/11/2010).

Dia menilai, pemerintah daerah sudah kesulitan menghadapi bencana ini. Hal ini dikarenakan daerah bahaya dari puncak Merapi yang semakin diperluas. Awalnya daerah bahaya dinyatakan 10 km dari puncak, lalu bertambah menjadi 15 km, dan yang terbaru adalah 20 km.

"Jika tidak (segera ditetapkan) saya kira akan semakin banyak korban," lanjut Chalid.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) juga mendesak Presiden SBY agar segera menetapkan status bencana nasional untuk Merapi. Sebab dampak langsung letusan Merapi dirasakan warga dari provinsi yang berbeda yakni DIY dan Jawa Tengah. Karena lintas provinsi dan beda komando, maka ada implikasi penting ketika status bencana nasional ditetapkan.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) nantinya yang akan mengatur. Jadi

nantinya tidak akan lagi ada kalang kabut karena seragam komandonya," kata Disaster Management Desk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Irhash Ahmady.

Dengan status bencana nasional di bawah BNPB, maka BNPB bisa menginstruksikan
masyarakat sipil maupun semua instrumen di bawahnya untuk melakukan langkah strategis dari hari ke hari. Apalagi biaya yang dikeluarkan untuk menangani akibat letusan
Gunung Merapi juga tidak sedikit.

"Tanpa adanya penetapan bencana nasional itu, maka nggak akan jelas jalan keluarnya
seperti apa. Bencana itu bukan erupsi Merapinya, tapi ketika masyarakat menjadi korban. Pemerintah pusat punya akses untuk itu, kalau setengah-setengah tidak akan
terkoordinasi dengan baik," tutur Irhash.

Letusan Merapi kali ini lebih besar dari 26 Oktober lalu, bahkan terhebat sepanjang abad ini. Luncuran awan panas kali ini jauh lebih panjang dari sebelumnya. Daerah bahaya diperluas dari 15 km menjadi 20 km. Pengungsi merangsek mendekati pusat kota Yogya.

Korban luka bakar yang kini dirawat di RS Sardjito mencapai 66 orang. Korban tewas yang kini jenazahnya berada di RS Sardjito mencapai 54 orang. Diperkirakan, jumlah korban tewas masih bertambah karena hingga saat ini Tim SAR masih melakukan evakuasi.
sumber

Adsense Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!