01/11/2010 23:02
Sleman: Hampir sepekan sudah sejak letusan pertama Gunung Merapi terjadi. Desa Kinahrejo, kampung halaman sang juru kunci Mbah Maridjan, kini bagaikan kota mati. Kendati sudah ditutup pemerintah karena Merapi berstatus Awas, hingga kini masih ada sebagian warga yang beraktivitas di sana, Senin (1/11) .Lia, putri dari Ponimin, pria yang disebut-sebut sebagai pengganti Mbah Maridjan, nekat mengunjungi rumahnya yang hanya berjarak tiga kilometer dari Merapi. Ia mengaku kangen terhadap tempat tinggalnya dan berniat menyelamatkan sejumlah barang pribadi seperti satu set piring makan.
Putri Ponimin hanyalah satu dari ribuan warga yang nyawanya terancam. Pasalnya, Merapi yang terus bergejolak dapat menyemburkan Wedhus Gembel atau awan panas tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Untuk menghindari hal tersebut, Pemda Yogyakarta akan segera merelokasi para penduduk ke tempat yang lebih aman.
sumber

Tidak ada komentar:
Posting Komentar