Rabu, 24/11/2010 12:45 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memandang terancamnya tanaman salak pondoh yang rusak akibat letusan Gunung Merapi sebagai persoalan serius. Sebab, salak pondoh menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas masyarakat.
"Salak-salak pondoh tersebut akan mati dalam 15 hari ke depan, oleh karena itu saya meminta dukungan dari bapak ibu di Komisi VIII karena kami memutuskan untuk mengambil dana tanggap darurat untuk penyelamatan salak pondoh," kata Kepala BNPB Syamsul Ma'arif.
Hal tersebut disampaikan Syamsul dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (24/11/2010). Dalam rapat ini juga hadir Menteri Keuangan Agus Martowardjojo dan Kepala Bappenas Armida Alisyahbana.
Menurut Syamsul, penyelamatan salak pondoh menjadi prioritas di samping pembangunan hunian sementara dan pembelian ternak warga, karena tanaman tersebut menjadi nafas kehidupan bagi sejumlah penduduk di lereng Merapi.
"Kalau fisik mereka selamat namun kehilangan pekerjaan kan sama saja. Salak pondoh itu sumber penghasilan mereka. Kita juga perlu melangkah ke sana (menyelamatkan salak pondoh)," terangnya.
Dalam kesempatan ini Syamsul mengatakan bahwa BNPB telah mengucurkan dana sebesar Rp 79 miliar dari total Rp 100 miliar yang disediakan untuk melakukan penanganan terhadap bencana Merapi.
"Saat ini kami membutuhkan tambahan Rp 50 miliar lagi," ujar Syamsul.
Selain merenggut ratusan korban jiwa, dua letusan besar Merapi pada 26 Oktober dan 5 Novemver silam menghaguskan berhektar-hektar lahan salak pondoh. Kebun salak pondoh yang tidak terbakar pun juga terkena abu vulkanik yang membuat tanaman ini terancam mati dan harga jualnya turun.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Selain banjir lahar dingin , kawasan lereng Gunung Merapi juga diguyur hujan es , Kamis ( 20/1) . Jalan raya Magelang – Yogyakarta ditut...
-
Jumat, 26 November 2010 18:28 WIB Probolinggo: Aktivitas Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) sekitar pukul 17.40 Wakt...
-
24/11/2010 23:52 Sleman : Warga Dusun Babadan, Girikerto Turi, Sleman, Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih pascaerupsi Gunung Mer...
-
Sleman: Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas pada pukul 18:13 WIB petang tadi, Kamis (28/10). Hembusan awan panas atau wedus gemb...
-
Kamis, 18 November 2010 | 21:58 WIB Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo TE...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar