Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

Penjagaan Zona Bahaya Merapi Diperketat

14 November 2010 - 05:15 wib
KLATEN – Pintu masuk zona berbahaya di kawasan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Klaten,Jawa Tengah, kemarin diperketat menyusul banyaknya pengungsi yang berduyun-duyun kembali ke rumahnya.

Jajaran kepolisian bersama TNI dan tim Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Klaten juga memasang papan pengumuman bahwa kawasan tersebut masih berbahaya. Guna mensterilkan zona berbahaya Merapi, aparat keamanan memasang blokade jalan di Pasar Kembang Kemalang yang menjadi pintu masuk ke Desa Sidorejo,Dompol, dan Desa Tegalmulyo.

Adapun di Lapangan Kepurun,Kecamatan Manisrenggo, puluhan personel TNI dan Polri melakukan pemeriksaan setiap warga yang akan masuk seperti menanyakan tujuan dan keperluannya. Jika hanya dekat dengan lokasi penjagaan, mereka dibiarkan untuk lewat. “Namun mereka tetap kami peringatkan agar tidak terlalu lama di dalam rumah.

Warga yang pulang biasanya beralasan untuk memberi makan hewan ternak,” ujar Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santosa, kemarin. Pihaknya sengaja memperketat pengamanan di zona bahaya mengingat Merapi masih berstatus awas sehingga daerah yang menjadi kawasan rawan bencana (KRB) harus disterilkan dari aktivitas warga.

Selain melakukan penjagaan di pintu masuk zona bahaya, aparat keamanan juga menggelar patroli wilayah dengan berkeliling ke zona bahaya. Sebelumnya, ribuan pengungsi di Klaten dan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), nekat kembali ke rumahnya karena menganggap Merapi mulai aman. Laporan jumlah pengungsi yang bertahan di barak pengungsian di Klaten, misalnya, terus berkurang.

Pada Sabtu kemarin (13/11) jumlah pengungsi menyusut tinggal 93.388 orang setelah sehari sebelumnya sebanyak 104.520. Merapisendiriwalaupunsedang istirahat masih menunjukkan aktivitas yang tinggi dan setiap saat bisa mengancam warga.

Hasil pemantauanPusat VulkanologidanMitigasiBencanaGeologi( PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menunjukkan sepanjang dini hari sampai kemarin sore telah terjadi 17 guguran, 7 gempa vulkanik, 2 tektonik, tremor beruntun, serta awan panas,low frequency dan multifase tidak tercatat.Sehari sebelumnya Merapi sempat mengeluarkan guguran awan panas yang cukup besar.

Kapolres Klaten mengakui, sejumlah warga ada yang tetap nekat beraktivitas di zona berbahaya karena mereka melihat kondisi Merapi yang secara kasatmata mulai bersahabat.Suara gemuruh dan letusan yang membuat ribuan warga kalang kabut sudah tidak terdengar lagi.

Namun sekali lagi dia mengimbau agar warga jangan dulu kembali ke rumah.Sebab secara ilmiah Merapi masih dalam kondisi membahayakan. Sekretaris Satkorlak PB Pemkab Klaten,Sri Winoto,juga berharap agar para pengungsi tetap bertahan di posko pengungsian karena Merapi masih berstatus awas.

Namun dia mengaku cukup sulit membendung gelombang warga yang pulang ke rumah masing-masing. “Mereka pulang dengan keinginan sendiri, kami sangat kesulitan untuk mencegah,”kata Sri Winoto.

Di lain tempat, aparat Desa Blongkeng dan Nguwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah justru menjemput warganya yang mengungsi di barak pengungsian Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY,lantaran aktivitas Merapi mulai reda.“Para pengungsi dijemput aparat desa karena kondisi desanya dinilai sudah aman dari erupsi Merapi,” kata Kepala Kantor Kesbanglinmas Kulon Progo Riyadi Sunarto di Wates kemarin.

Namun dia menandaskan bahwa pengungsi dari Desa Srumbung dan desa lain yang jaraknya kurang dari radius 20 km belum diizinkan meninggalkan barak pengungsian karena status awas Merapi belum diturunkan.“Untukpengungsiyang masih dalam kawasan bahaya tidak kami izinkan meninggalkan pengungsian sebelum ada pernyataan aman dari pemerintah,”katanya.

Kepada Desa Banjarharjo Suwarto mengatakan jumlah pengungsi di Desa Banjarharjo tersisa 100 orang karena yang lain sudah pulang sejak Minggu (12/11). “Sudah sejak kemarin, 1.300 pengungsi di Desa Banjarharjo telah pulang dan sisanya kemungkinan akan pulang hari ini,”katanya.

Camat Kalibawang Rohedy Goenoeng mengatakan sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumahnya dan tinggal sedikit yang bertahan.Para pengungsi yang masih bertahan kebanyakan pengungsi dari daerah yang mengalami kerusakan cukup parah seperti di Srumbung.“Mereka yang memutuskan pulang tidak bisa dicegah karena sudah keinginan sendiri, sedangkan yang dari daerah kerusakannya cukup parah memang perlu bertahan lebih lama karena tempat tinggal mereka belum bisa ditinggali,”katanya. 
sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!