03/11/2010 12:46
Sleman: Puncak Merapi terus memuntahkan lelehan lava pijar yang mengarah ke Kali Gendol di selatan Merapi, Rabu (3/11). Tidak ada yang bisa memprediksi Merapi akan berhenti memuntahkan awan panas, meskipun gunung paling aktif di dunia ini telah beberapa kali meletus sejak Selasa pekan silam.Diduga, skala erupsi atau letusan semakin mengecil kemudian berhenti. Namun, jika puncak Merapi diguyur hujan deras, banjir lahar dingin akan mengancam kawasan tersebut. Seperti yang terjadi pada 2007 lalu, lahar dingin mengalir di Kali Gendol setelah hujan deras meruntuhkan endapan vulkanik di puncak Merapi.
Sebelumnya, menjelang kedatangan Presiden Ssusilo Bambang Yudhoyono ke pengungsian di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, puncak Merapi kembali memuntahkan awan panas atau penduduk setempat menyebut wedus gembel. Semburan awan panas ini terlihat jelas dari tempat pengungsian di Desa Purwobinangun.
Perintah evakuasi bagi petugas pemantau terdengar dari radio komunikasi di pos pantau Hargobinangun, yang berjarak sekitar 14 kilometer dari puncak Merapi. Letusan ini membuat warga Desa Umbulharjo yang sedang menengok rumah dan ternak mereka segera kembali ke pengungsian. Berdasarkan data seismik di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), aktivitas Merapi memang terpantau meningkat.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar