Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, getaran yang dirasakan di Kelurahan Tidar, Magelang, pengaruh dari aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Magelang-Yogyakarta.
"Mungkin pengaruh letusan Gunung Merapi," ujar Surono saat ditanya penyebab getaran di Magelang sekitar pukul 21.00 WIB, kepada detikcom, Kamis (4/11/2010).
Salah seorang warga Magelang Yuddy TH Achsan mengaku, mendengar suara gemuruh dibarengi dengan bergetarnya kaca rumah selama lebih dari 1 menit. Bahkan getaran ini membuat panik seisi rumah. "Keluarga panik, malah mau ngungsi ke Temanggung," ungkapnya.
Getaran yang berlangsung cukup lama dan terasa kencang itu, menurut Yudi baru pertama kali dirasakan. Sebelumnya efek dari letusan Merapi di Magelang yang berjarak sekitar 40 Km dari Yogyakarta hanya berupa debu dan pasir lembut yang berserakan di jalan.
"Getaran baru dirasakan malam ini," ungkapnya.
Hal serupa juga dialami oleh Agus, salah seorang warga Wonosobo. Sekitar pukul 21.00 WIB dia, merasakn getaran padahal jarak antara Yogyakarta dengan Wonosobo terbilang jauh sekitar 100 kilometer.
"Seperti gempa ringan pukul 21.00 WIB. Sepertinya dari Gunung Merapi," akunya.
Agus menuturkan saat ini sekeliling halaman rumahnya berubah menjadi warna putih. Sebab, sedari siang tadi hujan abu memutihkan Wonosobo. "Halaman dan genting rumah putih walaupun tidak setebal di Magelang," katanya.
Mengenai getaran di Wonosobo, Surono sedikit tidak percaya karena jaraknya cukup jauh. "Jaraknya jauh, secara logika sepertinya tidak," tutupnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar