Selamat Datang Di Seputar Merapi Semoga Bisa Menambah Informasi Terima Kasih, Salam Lestari Bara Meru ( B M ) - I Love Merapi - I Love Merapi - I Love Merapi

BPPTK Pasang Tiga Alat Deteksi Banjir Lahar Dingin

Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memasang tiga alat pendeteksi banjir lahar dingin. Tiga alat itu dipasang di aliran Kali Gendol dan Kali Boyong yang berhulu di Merapi. Pemasangan itu untuk mendeteksi dini aliran banjir lahar dingin dari puncak Merapi sebelum memasuki wilayah sungai di permukiman warga.

“Material gunung yang sudah dimuntahakan sekitar 140 juta meter kubik, ini mejadi ancaman serius bagi permukiman yang berada di bantaran sungai yang berhulu di Merapi,” kata R. Sukhyar, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Kantor BPPTK Yogyakarta, Kamis (11/11).

Sungai-sungai yang sudah banyak dialiri lahar dingin ada 11 sungai. Di antaranya: Kali Gendol, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu. Material vulkanik Merapi bahkan sudah memenuhi hingga radius 16 kilometer lebih dari puncak Merapi.

Menurut Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandriyo, alat tersebut untuk mendeteksi dini ancaman sekunder banjir lahar dingin yang dipastikan masuk ke sungai-sungai yang berada di sekitar pemukiman warga. Alat tersebut akan memberikan sinyal jika banjir lahar telah turun dan melampaui batas standar yang ditentukan.

Saat ini, kata dia, pihaknya dan pemerintah daerah tengah memetakan daerah-daerah yang terancam oleh aliran lahar dingin Merapi. Yaitu daerah yang dilewati sungai berhulu di Merapi yang dimungkinkan adanya luapan banjir lahar dingin ke pemukiman warga. “Jika ada peringatan dini, maka bisa mengurangi risiko bencana sekunder Merapi ini,” kata dia.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengungkapkan, jika kondisi hujan, material Merapi akan terbawa arus. Karena kondisi sungai sudah penuh, material akan meluap ke kanan-kiri bantaran dan bisa merendam lahan atau perkampungan di sekitar bantaran. 

“Selain material Merapi berupa batu, pasir dan lumpur, ada juga kayu-kayu pohon yang tumbang, dan itu juga menjadi pembunuh yang dahsyat karena mengapung,” kata Surono. 

Untuk antisipasi banjir lahar dingin, berbagai antisiapasi sampai saat ini mulai dilakukan, baik swadaya warga maupun inisiatif pemerintah. Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengeruk Kali Code dengan beghoe. Sedangkan warga juga iuran menyewa alat berat untuk mengeruk material gunung. 

Salah satu pengerukan yang berasal dari inisiatif warga terjadi di Gondanglegi, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Warga iuran untuk menyewa alat berat guna mengeruk Kali Kuning. “Kami menyewa alat dengan urunan, kalau tidak dikeruk maka bisa menjebolkan jembatan sebab material sudah banyak,” kata Muslihin, warga Wedomartani.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!