26 Oktober 2010 | 22:39 wib
Bandung, CyberNews. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono mengkonfirmasi bahwa Gunung Merapi di perbatasan DIY-Yogyakarta sudah memasuki fase erupsi sejak sore tadi Selasa (26/10) pukul 17.02 WIB.
Kondisi tersebut ditandai dengan luncuran awan panas bertubi-tubi. Sebelumnya, dari puncak gunung api yang mempunyai ketinggian 2.965 mdpl itu terdengar letusan keras. Dari dua skenario yang diperkirakan, sifat erupsi Merapi kali ini adalah eksplosif.
Letusan itu menjadi klimaks kegiatan pasca Merapi ditetapkan status kegiatannya di level tertinggi yakni Awas sejak Senin kemarin (25/10), pada pukul 06.00 WIB. "Sifat letusan eksplosif diikuti suara dentuman," tandasnya semalam.
Gulungan awan panas pasca dobrakan energi dari perut gunung yang menimbulkan suara keras pertama kali sejak 17.02 WIB berlangsung selama 9 menit. Berikutnya, tujuh kali gulungan awan panas yang menandai letusan Merapi dalam tempo kurang dari 1,5 jam seperti terekam dalam alat perekam kegempaan.
Semburan wedhus gembel terlama berlangsung selama dua kali yakni pada pukul 17.42 WIB dan 18.21 WIB yakni mencapai 33 menit. Luncuran awan panas yang berlangsung lebih lama inilah yang membuat hujan abu berlangsung lebat ke kawasan sekitarnya.
Surono juga menyatakan bahwa arah letusan sesuai dengan prediksinya, yakni menyebar ke arah barat, barat daya, selatan, dan tenggara. Pihaknya terus melakukan monitoring terkait aktivitas puncak Merapi yang terus berlangsung.
Terkait dampak letusan itu, Surono menegaskan bahwa PVMBG bahwa sudah memberikan peringatan awal yang memadai terlebih aktivitas vulkanik Merapi menunjukan ketidaklaziman. "Semua telah kami rekomendasikan untuk mengungsikan orang," tandasnya.
Sebelumnya Surono menyatakan bahwa letusan eksplosif Gunung Merapi bukan dalam artian muntahan energi yang dikeluarkan bakal menghancurkan sebagian tubuhnya yang menjulang tinggi. Skenario letusan eksplosif tersebut kemungkinan hanya menghancurkan kubah lava hasil letusan-letusan sebelumnya secara keseluruhan di puncak Merapi yang mencapai jutaan meter kubik.
Dia mengingatkan bahwa perubahan karakteristik letusan gunung api sangat memungkinkan. Letusan Gunung Kelud, Jatim adalah contoh nyata. Gunung api yang dikenal mempunyai letusan eksplosif itu, ditandai letusan 1990, ternyata hanya memunculkan pembentukan kubah lava dengan rekaman energi yang luar biasa pada letusan 2007. Gunung Sinabung, Sumut tiba-tiba meletus setelah tak tercatat aktivitasnya sejak Tahun 1.600.
Data letusan Merapi Erupsi gunung merapi mulai sore tadi sebagai berikut, pada pukul 17.02 WIB berupa awan panas selama 9 menit, disusul pukul 17.18 WIB selama 4 menit. Kemudian pada pukul 17.23 WIB, gulungan awan terjadi selama 5 menit, 17.30 WIB selama 2 menit, dan 17.37 WIB selama 2 menit. Lalu, pada pukul 17.42 WIB, semburan awan panas terjadi lagi selama selama 33 menit, 18.16 WIB selama 5 menit, dan 18.21 WIB selama 33 menit.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Selain banjir lahar dingin , kawasan lereng Gunung Merapi juga diguyur hujan es , Kamis ( 20/1) . Jalan raya Magelang – Yogyakarta ditut...
-
Jumat, 26 November 2010 18:28 WIB Probolinggo: Aktivitas Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) sekitar pukul 17.40 Wakt...
-
24/11/2010 23:52 Sleman : Warga Dusun Babadan, Girikerto Turi, Sleman, Yogyakarta, kesulitan memperoleh air bersih pascaerupsi Gunung Mer...
-
Sleman: Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas pada pukul 18:13 WIB petang tadi, Kamis (28/10). Hembusan awan panas atau wedus gemb...
-
Kamis, 18 November 2010 | 21:58 WIB Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo TE...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar